The Single Best Strategy To Use For gubuk judi

Cahaya korek menyinari ruangan, di saat yang sama, ia menyadari sesuatu yang dingin dan tajam menyentuh lengannya…

Tanpa takut, wanita berjubah merah ungu itu berdiri dari tempatnya sebelumnya dimana ia berlutut di hadapan Kaisar.

Sebelas cahaya yang bertengger di sekitarnya merapat menuju naga itu, dan tahanan itu harus menyipitkan matanya menahan silau yang melewatinya begitu saja. Sebelas cahaya seperti bola itu berjejer dan melingkar seperti cincin raksasa, berputar mengitari naga itu.

“Apa yang kalian bicarakan? Ultimecia tidak biasanya kau gagal di suatu misi.” Suara garang raksasa berzirah biru menggema di sepanjang ruangan.

Rufus mengangguk. “Sepertinya semua kunci permasalahan ini, berada dalam ingatan Cloud yang hilang. Sephiroth menghilangkan ingatannya, tapi untuk apa? Mungkin ada hal buruk atau sesuatu yang membuat Sephiroth mau dengan repotnya melakukan itu.”

“Ya?” Tanyanya dengan suara parau garang. Kumisnya yang berewokan dan postur badannya yang besar membuat Cloud dibuat seperti kurcaci di hadapan raksasa. Kulitnya yang hitam, bekas-bekas luka yang mengakar di wajahnya, dan kepalanya yang botak membuat Cloud sedikit… bergidik.

Perlahan serigala raksasa itu pun berdiri di atas keempat kakinya dengan beringsut. Sephiroth menatap serigala itu dengan tatapan waspada. Serigala itu menurunkan kepalanya agar read more sebanding dengan tinggi Sephiroth, bersamaan dengan Sephiroth sendiri yang mengeluarkan Masamune untuk berjaga-jaga.

Tidak mau menyerah, anak kecil berambut jabrik dengan mata biru yang berwarna bagaikan langit itu, terus berlari di sepanjang koridor sekolah yang sebenarnya tidak diperkenankan bagi murid-murid pelajar disana untuk tinggal selarut ini. Hari sudah sore, menjelang malam, dan aturan yang berlaku di sekolah, di desa itu adalah untuk tidak berkeliaran ketika hari sudah gelap.

Lesta justru mengatakan hal tersebut dengan santainya sembari mengambil beberapa kendi dan tempayan-tempayan yang dipenuhi cairan berbagai warna.

Rufus berhenti sampai di sebuah sofa di ruang tamu Zack. Ia pun mengambil posisi duduk disana, dan seorang gadis cantik berambut coklat ikal dengan mata hijau emerald menantinya—duduk di sofa yang berhadapan dengannya.

Sephiroth memandang anak di pangkuannya dengan intens—bulu matanya yang panjang dan lentik, mengikuti irama kelopak matanya yang tertutup perlahan ketika ia berkedip. Ia tahu Cloud masih menunggu jawabannya.

Menjentikkan jarinya, waktu pun kembali berjalan. Jasad hitam—seperti wujud kloning dari Erzur yang tidak bernyawa, mengambil tempat sebelumnya wanita itu berdiri. Sebaliknya, sosok Ultimecia tiba-tiba saja menghilang tanpa meninggalkan jejak…

Benar juga, monster itu pasti sudah menghancurkannya. Dan siapapun yang menolongku sepertinya tidak sudi melihatku memakai baju sobek yang tidak jelas lagi bentuknya…

Kaisar melihat mereka berdua kemudian mendengus. “Dengan alasan apapun itu, misi ini tetap kuanggap gagal. Dan kau kuputuskan untuk tetap memata-matai manusia itu, jika benar apa yang kau katakan mengenai keberadaan Iblis Legenda lain yang membantunya. Darisana tentu saja, kau bisa menemukan lebih banyak petunjuk mengenai siapa pengkhianat itu.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *